Jawaban yang paling mudah, menoleh pada referensi lama. Gerakan-gerakan semacam ini hanya bisa terjadi bila ada mobilisasi massa. Ada bandar, dan ada yang menunggangi.
Yang tidak mereka pahami, dalam dunia digital, isu-isu semacam itu dengan mudah didesiminasi dan disebarluaskan. Mereka juga dengan cepat berkoordinasi dan membangun gerakan.
Aksi 212 adalah contoh lain, betapa isu populis yang menyentuh kepentingan orang banyak, bisa menggerakkan publik dengan sangat mudah dan cepat.
Baca Juga:Runtuhnya Jembatan di Taiwan, 7 WNI Jadi KorbanLagi, Jurnalis Korban Kekerasan Oknum Polisi di Mapolda Metro Jaya
Jangan dicari-cari, siapa yang menggerakkan, menjadi bandar, dan siapa yang menungganginya. Tidak akan ketemu. Karena memang tidak ada.
Andai saja para orang tua yang curiga ini tak lupa, atau pernah membaca puisi Khalil Gibran. Mereka tidak perlu mengernyitkan kening. Apalagi sampai harus nyinyir.
Anakmu, bukanlah milikmu.Anak adalah kehidupan,Mereka sekedar lahir melaluimu tetapi bukan berasal darimu.Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu,Curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan pikiranmuKarena mereka dikaruniai pikirannya sendiri.