MASKAPAI perbangan Lion Air akan menawarkan layanan penerbangan umrah 2019 melalui 11 kota di Indonesia untuk tujuan dua kota di Arab Saudi yakni Madinah dan Jeddah.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang M. Prihantoro mengatakan, pelayanan penerbangan umrah itu merupakan komitmen maskapai miliki keluarga Rusdi Kirana dalam memfasilitasi kebutuhan perjalanan ibadah dengan harga terjangkau.
“Kami mengucapkan terima kasih atas koordinasi dan dukungan dari regulator, pengelola bandara, pengatur lalu lintas udara, mitra, pihak terkait, kru pesawat, dan seluruh karyawan. Semoga penyelenggaraan umrah pada 11 kota ini berjalan lancar,” katanya dalam siaran pers, Minggu (29/9/2019).
Baca Juga:Gunakan Sepeda Motor, 1.000 Mahasiswa UIN Jakarta Bergerak Menuju Gedung DPRFee Kemacetan
Dia memaparkan 11 kota tersebut adalah Medan (Bandara Kuala Namu), Padang (Bandara Minangkabau), Pekanbaru (Bandara Sultan Syarif Kasim II), Batam (Bandara Hang Nadim), Palembang (Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II), dan Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta).
Selain itu, di Solo (Bandara Adi Sumarmo), Surabaya Bandara Juanda), Balikpapan (Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan), Banjarmasin (Bandara Syamduddin Noor), dan Makassar (Bandara Sultan Hasanuddin).
Lion Air mengoperasikan tiga pesawat Airbus 330-300 berkapasitas 440 kursi dan dua Airbus 330-900NEO berdaya tampung 433 kursi. Seluruh pesawat telah menjalani perawatan intensif, dalam kondisi terbaik dan laik terbang.
Penerbangan umrah tahun ini, lanjutnya, ditandai pengoperasian A330-900NEO, sebagai pesawat terbaru berbadan lebar dan operator pertama di Asia Pasifik yang menggunakan jenis ini. Pengoperasian A330-900NEO menjadi bagian dari langkah strategis Lion Air guna memperkuat pengembangan bisnis penerbangan jarak jauh yang memerlukan waktu tempuh lebih dari 13 perjalanan tanpa henti. Danang menjelaskan A330-900NEO berlorong ganda diklaim menyediakan kabin paling senyap di kelasnya, menambah fitur utama dari kabin airspace, desain baru kompartemen bagasi kabin (overhead bin) yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan barang bawaan di kabin.
Pesawat ini memiliki keunggulan dalam upaya meningkatkan kinerja operasional, telah dibekali perangkat modern serta tingkat keandalan sehingga memberikan nilai lebih bagi maskapai dan penumpang.
Dalam operasional setiap penerbangan, pihaknya selalu patuh dan menerapkan budaya keselamatan (safety culture). Selain itu, juga mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan. (*)