JAKARTA-Ribuan mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta kembali melakukan aksi unjuk rasa, Senin (30/9). Tuntutan utama mereka masih tetap sama, mendesak Presiden Jokowi agar menerbitkan Perppu UU KPK dan membatalkan sejumlah RUU bermasalah.
Selain itu, mereka juga mendesak pemembentukan tim independen untuk mengusut tuntas meninggalnya dua orang mahasiswa Universitas Halu Uleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara, Imawaan Randi dan Yusuf Kardawi.
Humas Aksi Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, M. Fuad Dzulqornain saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan kembali menggeruduk Gedung DPR di kawasan Senayan, Jakarta pada siang ini.
Baca Juga:Fee KemacetanDukung Separatisme di Papua, Indonesia Kecam Keras Vanuatu
Mahasiswa UIN Jakarta akan konvoi bareng-bareng menggunakan sepeda motor menuju gedung wakil rakyat.
“Sekitar 1.000 mahasiswa turun ke jalan. Kita ngonvoi naik motor ke Gedung DPR,” kata Fuad kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu.
Sementara itu, dihubungi terpisah Wakil Ketua DEMA UIN Jakarta Rizki Ari Bowo menegaskan, pihaknya mengutuk keras segala bentuk tindakan kekarasan yang dilakukan oleh oknum aparat saat mengamankan aksi mahasiswa.
Menurutnya, tindakan represif aparat tidak sesuai prosedur tetap pedoman pengendalian massa (Protap Dalmas). Karenanya, Bowo meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk memerintahkan jajaran untuk tidak mengulangi tindakan represif terhadap mahasiswa.
“Kami mendesak kepada Kapolri untuk mengintruksikan jajarannya agar tidak mengulangi lagi tindakan represif aparat kepolisian dalam mengawal unjuk rasa, agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan,” demikian Bowo menambahkan. (RMOL)