PEMBENTUKAN negara Israel oleh Barat adalah cikal bakal terciptanya terorisme dan sikap permusuhan terhadap muslim dan Islam.
Hal tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad dalam pidatonya di Majelis Umum PBB ke-74, New York, Jumat (27/9).
“Tindakan pertama yang direkayasa oleh negara-negara Barat adalah penciptaan Israel dengan merebut tanah Palestina dan mengusir 90 persen populasi bangsa Arab tersebut. Sejak saat itu, perang terjadi di banyak negara. Sekarang kita memiliki terorisme yang tidak ada sebelumnya,” ujar Mahathir kepada audiens.Â
Baca Juga:Di Bawah Pengaruh Miras, Pasar Dan Pemukiman Dibakar Massa, Lebih Dari 2 Ribu Warga Oksibil MengungsiDana Alokasi untuk Ibu Kota Baru Rp2 Triliun, Ini Rinciannya
Bagi Mahathir, pembentukan negara Israel telah memunculkan sikap permusuhan terhadap muslim dan Islam.
Muslim dituduh sebagai teroris meski tidak melakukan apapun. Negara-negara muslim mengalami destabilisasi melalui kampanye untuk demokrasi dan perubahan resim.
Akibatnya, ribuan orang mengungsi, ribuan lainnya tidak mendapat suaka, dan ribuan lagi tewas di lautan.
Oleh karenanya, Mahathir mengaku Malaysia tidak bisa menerima penyitaan tanah Palestina secara terang-terangan oleh Israel untuk pemukiman.
Pernyataan ini merujuk pada niat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang ingin mencaplok Tepi Barat jika terpilih kembali sebagai Perdana Menteri.Â
Meski demikian, Mahathir tetap mengakui Israel sebagai fait accompli.Â
Selain isu Israel, Matahir juga membahas beberapa isu lainnya seperti isu Rohingya dan minyak kelapa sawit. Mahathir sendiri memimpin delegasi Malaysia pada Majelis Umum PBB di New York dari 24 hingga 28Â September 2019. (*)