KENDARI-Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) membenarkan kabar seorang mahasiswa dari Universitas Halu Oleo meninggal saat unjuk rasa di DPRD Sultra, Kendari, Kamis (26/9).
“Benar ada yang meninggal,” ujar Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hary Goldenhart, Kamis (26/9).
Namun demikian, polisi tidak mau terburu-buru menyebut mahasiswa itu meninggal karena tertembak. Pihaknya masih akan melakukan investigasi atas kasus tersebut.
“Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap hal tersebut,” katanya.
Baca Juga:Gelar Pertemuan di Istana, Jokowi Pertimbangkan Perppu UU KPKBNPB: Gempa Ambon, 2.000 Jiwa Mengungsi
Polisi akan menggelar autopsi pada jenazah yang meninggal saat dibawa ke RS Abu Nawas, Kota Kendari. Kesimpulan dari polisi akan disampaikan setelah hasil autopsi keluar.
“Direncanakan bakal dilakukan autopsi untuk diketahui penyebabnya,” jelas Hary.
Adapun mahasiswa yang meninggal bernama Muhammad Randi dari Universitas Halu Oleo. Pria berumur 21 tahun itu dikabarkan meninggal karena tertembak di bagian dada sebelah kanan saat aksi di DPRD Sultra ricuh. (rmol)