MAKASSAR-Beredar video viral melalui grup-grup WhatsApp yang memperlihatkan sejumlah oknum polisi mengejar peserta aksi demo mahasiswa hingga ke dalam masjid.
Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan membenarkan rekaman di video tersebut merupakan kejadian di Sulsel.
“Awal beredarnya video tersebut, memang mirip kejadian Petamburan Jakarta. Namun setelah dilakukan pengecekan di lapangan, bahwa memang betul masjid itu ada di sebelah kantor DPRD Sulsel,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar, Selasa (24/9).
Baca Juga:Koalisi Indonesia Sebut Pemerintah Tahu Bencana Karhutla Dilakukan Secara TerorganisirAksi Ribuan Mahasiswa Depan DPRD Sumut Rusuh, Polisi: Ditunggangi DPO Kasus Terorisme
Berdasarkan pemantauan, video tiga bagian yang berdurasi 7 detik, 27 detik dan 30 detik itu sempat dibantah oleh Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani dan menyatakan video tersebut adalah video lama dengan kejadian di Petamburan Jakarta.
Namun setelah malam hari, pihak kepolisian kemudian memberikan penjelasan dan memperbaharui informasi tentang video yang sempat dibantahnya itu.
Dalam keterangan tertulisnya, Kombes Dicky menjelaskan awal beredarnya video tersebut memang mirip kejadian di Petamburan Jakarta. Namun setelah dilakukan pengecekan di lapangan, bahwa memang betul masjid tersebut berada di sebelah kantor DPRD Sulsel.
Dia mengungkapkan kronologis kejadian berawal ketika anggota yang sedang melakukan pengamanan demonstrasi di kantor DPRD Sulsel dilempar batu oleh mahasiswa.
Setelah lemparan itu terjadilah pengejaran mahasiswa oleh anggota. Namun mahasiswa bersembunyi di masjid samping DPRD Sulsel.
Mahasiswa yang melempar sengaja menjadikan masjid sebagai tameng. Akhirnya petugas menangkap mahasiswa pelaku pelemparan yang bersembunyi di masjid.
“Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Polda Sulsel mohon maaf sebesar-besarnya atas insiden tersebut. Demikian klarifikasi ini kami buat atas petunjuk bapak Kapolda Sulsel,” kata Dicky Sondani melalui keterangan tertulisnya. (M. Hasanuddin/ant/jpnn)