Tahun ini menurut analisa terbaru Greenpeace, di konsesi PT Globalindo Agung Lestari di Kalimantan Tengah terdapat 297 titik api hingga 16 September 2019. Angka ini merupakan yang tertinggi di antara sembilan perusahaan lain dalam daftar analisis Greenpeace.
“Genting Plantations Berhad merupakan anggota RSPO sejak 2006 dan berupaya menerapkan kriteria berkelanjutan di semua operasi,” tulis induk perusahan di Kalimantan Tengah tersebut.
Bertolok pada peta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), perusahaan juga berdalih area yang terbakar di konsesi tak terlalu signifikan.
Baca Juga:Aksi Ribuan Mahasiswa Depan DPRD Sumut Rusuh, Polisi: Ditunggangi DPO Kasus TerorismeJokowi Lempar Bola Panas ke DPR?
“Ini sebanding dengan data internal PT Globalindo Agung Lestari 2016-2018 ada kejadian area tanam terbakar seluas 6,8 hektare dan di kawasan milik masyarakat 203 hektar.”
Perusahaan juga menyatakan pemadaman kebakaran telah dilakukan begitupun dengan pemantauan titik panas. Keterangan tertulis dari Genting Group menyebut, seluruh insiden kebakaran juga telah dilaporkan ke petugas atau otoritas terkait.
Data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat area karhutla mencapai 328.724 hektare dengan 2.719 titik panas sepanjang periode Januari-Agustus 2019.
Sejumlah penerbangan dan kegiatan belajar mengajar di sekolah pun terganggu. Kesehatan masyarakat ikut terdampak. BNPB mendata 919.516 orang yang menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Plt Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan jumlah itu tersebar di enam provinsi: Riau, Sumatra Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
“Totalnya 900 ribu, total penderita ISPA yang catatan Kemenkes. Ini catatan Kementerian Kesehatan, kemudian kita sajikan,” kata Agus dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/9).
Sementara itu, kemarin Mabes Polri menyatakan telah melakukan penetapan 296 tersangka dari 262 kasus karhutla yang diselidiki kepolisian.
Baca Juga:Aparat Pukul Mundur Mahasiswa, Ambulans Nyaris Terkena Tembakan Gas Air MataAksi Ricuh Depan DPR, 76 Demonstran Dilarikan ke RSPP
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo merinci 296 orang itu: 58 orang di Riau, satu orang di Aceh, 25 orang di Sumatera Selatan, 20 orang di Jambi, 21 orang di Kalimantan Selatan, 79 orang di Kalimantan Tengah, 68 orang di Kalimantan Barat, dan 24 orang di Kalimantan Timur.
Selain itu sembilan korporasi juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Dedi belum merinci nama perusahaan yang ditetapkan sebagai tersangka.