JAKARTA-Maskapai asal Malaysia, Malindo Air akhirnya memberi tanggapan perihal isu kebocoran data penumpang. Maskapai bertarif rendah ini menyebut, kebocoran jutaan data penumpang dilakukan oleh dua mantan karyawan e-commerce.
Berdasarkan hasil penyelidikan Malindo, keduanya merupakan mantan karyawan e-commerce, GoQuo (M) Sdn Bhd yang berkantor pusat di India. Mereka mengakses dan mencuri data pribadi pelanggan.
“Masalah ini telah dilaporkan dilaporkan kepada kepolisian Malaysia dan India,” tulis Malindo Air dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/9).
Baca Juga:3 Mahasiswa Masih Dirawat Intensif di RSPP, 1 Di Antaranya di Ruang ICUJalani Operasi Selama 7 Jam, Dekan Al Azhar: Tadi Saya WA, Faisal Sudah Lewati Masa Kritis
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Malindo Air mengaku telah bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait, termasuk Komisaris Perlindungan Data Pribadi Malaysia dan Badan Keamanan Siber Nasional, serta beberapa mitra di luar negeri.
Pihak Malindo Air pun menegaskan insiden ini tidak mengganggu keamanan data atau penyedia cloud Amazon Web Services sehingga tidak ada detail pembayaran penumpang yang disalahgunakan.
Guna meninjau infrastruktur dan proses data, Malindo Air juga telah melibatkan ahlli data dan keamanan siber khusus.
Kebocoran data ini diungkap oleh perusahaan keamanan siber, Kaspersky yang menunjukkan terjadi transaksi jual beli data penumpang Malindo Air secara ilegal. Merespons laporan tersebut, Malindo Air langsung menerjunkan tim khusus untuk melakukan penyelidikan. (*)