Hingga hari ini, aksi demonstrasi sendiri terus meluas di sejumlah wilayah. Seperti di Jogjakarta, Malang, Semarang, Bogor, Bandung, Jakarta, Makassar, Sumatera Utara dan lainnya. “Aksi ini membuat kondisi tidak stabil dan stabilitas politik terganggu. Apabila Jokowi tidak mampu mengatasi situasi semacam ini, yang sangat kompleks, bisa merusak legitimasi dan menganggu citra Jokowi,” ucap Pangi.
Adanya agenda untuk menggagalkan pelantikan Joko Widodo-Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024 pada 20 Oktober 2019, dinilai Pangi bukan tidak mungkin terjadi.
Terlebih Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengakui ada yang menginginkan situasi semakin memanas sehingga pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih menjadi terganggu. “Intinya delegitimasi, ujungnya yang bisa ke arah sana (menjegal pelantikan),” kata Pangi. (mhf/fin/ful)