Jauh-jauh menyingkir ke Kota Swansea juga tidak mendapatkan kamar. Semua hotel juga penuh.
Apakah ada Speedway juga di Swansea?
“Ini minggu pertama perkuliahan di sini. Banyak orang tua mengantar anak mereka ke sini,” kata sopir taksi itu.
Heran. Di Cardiff terusir karena hotelnya penuh. Di Swansea tidak dapat hotel.
Baca Juga:Dilanda Karhutla, Jokowi Dinilai Jurnalis Asing Malah Santai NgevlogWaspada! Jajanan Berbahan Kimia di Sekolah, Banyak Ditemukan Zat Pewarna Tekstil
Tahu saya ketika sudah terlanjur di kereta api. Dalam perjalanan KA dari Cardiff itu saya sibuk cari hotel. Segala macam dotcom saya jelajahi. Selalu ada wifi di kereta api di Inggris. Juga di bus antarkota. Pun di bus kota.
Saya menyesal. Mengapa menyingkir ke Swansea. Kok tidak ke Kota Bristol saja. Sama-sama berjarak satu jam –beda arah.
Saya pilih ke Swansea dengan alasan praktis. Agar besoknya mudah untuk kembali ke Cardiff. Menyelesaikan pekerjaan di situ. Sekalian ingin tahu Kota Swansea. Belum pernah ke sana.
Tiba di Swansea saya pasrah. Apa kata nasib saja. Tapi tetap cari taksi. Minta diantar ke salah satu hotel. Go show. Untung-untungan.
Sopir taksi ini heran. Kok saya tidak memesan hotel jauh-jauh hari. Saya ceritakan mengapa saya terusir dari Cardiff. Ia pun tahu. Di Cardiff lagi ada pertandingan besar balap Speedway.
Maka janganlah meniru cara saya ini. Yang tidak merencanakan perjalanan secara detail. Bisa telantar seperti ini.
Itu karena saya banyak pekerjaan. Yang waktunya tergantung situasi.
Saya pernah mencoba tertib. Termasuk jauh-jauh hari memesan hotel. Dan tiket pesawat. Ternyata malah lebih boros. Banyak tiket yang hangus.
Baca Juga:Situs Kemendagri Diretas, Polisi Tunggu Hasil Investigasi ResmiOTT, KPK Tangkap 3 Petinggi Perindo Sita $ 30.000
“Anda ini penjudi?“ tanya sopir taksi. Sambil tertawa ngakak. Humornya sangat mengena.
“Sebenarnya bukan,” jawab saya.
Saya pun merasa jawaban itu terlalu serius untuk pertanyaan humor. Ketahuan tidak punya jiwa Inggris.
Ia pun mengusulkan ke satu hotel. Yang ia optimistis punya cadangan kamar.
“Anda juga penjudi?“ balas saya. Ia pun tertawa ngakak.
Tapi saya mau saja ia ajak berjudi: ke hotel yang ia maksudkan itu.
Ternyata hotel itu di luar kota Swansea. Jauh sekali. Pantas ia perkirakan masih ada kamar.