Sementara, Peneliti di Harvard & Smithsonian Center for Astrophysics, Ryan Cloutier mengatakan, deteksi uap air itu jadi penemuan berharga jika bisa dikonfirmasi. Keberadaan air tampak menjanjikan untuk kelayakhunian planet Sepupu Bumi itu.
“Secara keseluruhan, keberadaan air di atmosfernya tentu meningkatkan prospek K2-18b menjadi planet yang berpotensi dihuni. Namun, dibutuhkan pengamatan lanjutan untuk mengonfirmasi hal itu,” jelasnya.
Untuk itu, para astronom akan mempelajari Super Bumi lebih lanjut, khususnya pada tanda-tanda air di atmosfernya. Pekerjaan itu dijadwalkan pada tahun-tahun mendatang, dengan peluncuran teleskop ruang angkasa NASA, James Webb pada 2021 dan misi Ariel dari Badan Antariksa Eropa pada 2028.
Baca Juga:BJ Habibie Donor Kornea Matanya ke Thareq Habibie: Hoax!‘Pipa Sulaiman’ di Bengawan Solo, Milik Siapa?
Pengamatan lewat teleskop itu harus mengupas susuan atmosfer Super Bumi lebih lanjut, termasuk keberadaan metana dan gas lain yang bisa menjadi tanda langsung kehidupan.