MALANG- Museum Bentoel di Jalan Wiromargo 32, Kota Malang, dikabarkan akan dijual. Hal ini memicu reaksi pegiat cagar budaya dan museum. Patung Ong Hok Liong sang pendiri Bentoel yang berada di pojok depan sebelah kanan juga tidak tampak lagi. Prasasti tulisan “Museum Sejarah Bentoel” yang berada di tengah taman juga sudah tidak ada lagi.
Tertera tulisan “Dijual” dengan nomor kontak tertera di bawahnya, sudah menunjukkan nasib akhir museum berisi perjalanan hidup pendiri Bentoel, Ong Hok Liong. Sosok Ong, bukan sekedar pendiri pabrik rokok bagi masyarakat Kota Malang. Pria kelahiran 1893 di Bojonegoro ini dikenal sebagai orang yang turut andil melawan kolonialisme.
Ong Hok Liong adalah pendiri industri rokok Bentoel. Lahir di Karang Pacar, Bojonegoro, Jawa Timur, 12 Agustus 1893. Ong Hok Liong merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara dari pasangan Ong Hing Tjien dan Liem Pian Nio. Ong Hing Tjien adalah pedagang tembakau. Jadi Ong Hok Liong sudah mengenal dunia tembakau sedari kecil.
Baca Juga:NKRI Harga Mati: Benny Wenda Tak Berhak Mengatur, Ini 10 Tuntutan Perwakilan PapuaBangun Istana di Papua, Jokowi Janjikan 1.000 Mahasiswa Asal Papua Jadi Pegawai BUMN
Pada usia 17 tahun Ong Hok Liong menikah dengan Liem Kiem Kwie Nio, putri sulung dari sepuluh bersaudara dari keluarga pengusaha Liem Tek Bie. Mereka kemudian dikaruniai seorang putri yang diberi nama Mariani. Sejak itu Ong Hok Liong diserahi ayahnya untuk mengurusi bisnis tembakau.
Pada tahun 1910 Ong Hok Liong datang ke Malang. Selain berdagang tembakau dia juga berdagang palawija. Setelah dirasa cukup mapan, pada tahun 1921 Ong Hok Liong memboyong istri dan anaknya ke Malang. Mereka menyewa sebuah rumah di Jalan Pecinan Kecil, yang sekarang dikenal sebagai Jalan Wiromargo. Kemudian mereka membuka toko palawija dan tembakau di Pasar Besar. Usahanya mengalami kemajuan. Pada tahun 1925 Ong Hok Liong dapat membeli rumah yang disewanya. Tahun 1928 anak keduanya lahir dan diberi nama Rudy Ong.
Tahun 1930 Ong Hok Liong mendirikan produksi rokok kecil-kecilan di rumahnya dan diberi nama “Stroojes-fabriek Ong Hok Liong”. Produksi rokoknya masih berbentuk lintingan dengan merek Burung, Kendang, Klabang, Turki dan Jeruk Manis. Baru pada tahun 1935 menggunakan merek Bentoel. Merek Bentoel berkembang pesat. Ong Hok Liong memperluas tempat produksinya di halaman belakang.