Menurut M. Ryzki Wiryawan dalam Okultisme di Bandoeng Doeloe (2014) Loji Sint Jan merupakan Loji Freemasonry ke-13 yang didirikan di Hindia Belanda pada 1896. Dulu, jalan di depan loji ini dulu bernama Logeweg.
Kemudian, di bibir pantai utara Jawa Barat. Keindahan Makam Sunan Gunung Jati terlihat karena dikelilingi oleh tembok berwarna putih yang dihiasi ribuan keramik berusia ratusan tahun. Dan, di salah satu pojoknya terdapat keramik yang memuat lambang organisasi Freemason.
Keramik yang berwarna kuning dan bergambar bunga-bunga tersebut terpasang pada tugu pertama pintu sebelah kiri makam. Lambang mistar dan jangka serta huruf G nampak di bagian pinggir keramik.
Baca Juga:Pantau HP, Link Live Streaming Brasil Vs Kolombia TVRI Pagi IniBagi Penggemar Drama India, Berikut Sinopsis Ishq Mein Marjawan Episode 1 – 100 ANTV
Filolog Cirebon, Raffan Safari Hasyim mengatakan keberadaan keramik berlambang Freemason di Makam Sunan Gunung Jati tidak ada sangkut paut atau hubungan dengan organisasi persaudaraan. Dimungkinkan juga, ketika masa itu masyarakat Cirebon belum mengenal organisasi tersebut.
Gerakan organisasi persaudaraan Freemason erat kaitannya dengan keberadaan loji atau benteng. Karena pada dasarnya organisasi tersebut tidak mempunyai pusat.
Raffan menerangkan loji atau benteng di Kota Cirebon didirikan oleh para pedagang Eropa pada akhir abad ke-17. Loji ketika itu berfungsi sebagai kantor pemerintahan, kantor urusan dagang, urusan kenegaraan, dan lainnya.
“Lokasi loji, disekitar gedung British American Tobbacos (BAT). Makanya ada nama Jalan Benteng,” ucapnya kepada beritaradar.com (7/9).
Dia pun menduga keramik berlambang Fremason di Makam Sunan Gunung Jati ada hubungannya dengan monopoli dagang pedagang Eropa. “Tahun 1681 ada perjanjian, waktu itu sudah ada monopoli dagang. Bisa jadi, ada penjualan keramik dan hasil bumi harus dijual ke pedagang Belanda,” pungkasnya.
Tidak hanya di Makam Sunan Gunung Jati. Jaringan portal beritaradar.com, laman radarcirebon.com juga berusaha menelusuri keberadaan organisasi Freemason, yang kerap dihubungkan dengan Illuminati, cerita Iluminati di wilayah Cirebon.
Keberadaan kuburan Belanda dengan simbol Illuminati di atas bangunan makam, bekas lahan Pabrik Gula (PG) Gempol di Kabupaten Cirebon. Tepatnya berada di Desa Balerante, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.