SEORANG ilmuwan yang mengumpulkan DNA dari Loch Ness menyebutkan, monster yang dijuluki Nessie di danau itu mungkin sekadar seekor belut raksasa. Loch Ness adalah nama danau di Skotlandia.
Para peneliti dari Selandia Baru telah mencoba membuat katalog semua spesies hidup di danau dengan mengekstraksi DNA dari sampel air.
Prof Neil Gemmell, ahli genetika dari Universitas Otago Selandia Baru, mengatakan, proyek tersebut menemukan jumlah DNA belut yang sangat tinggi di dalam air, laman The Associated Press melaporkan.
Baca Juga:Panglima TNI dan Kapolri Ikut Deklarasi Damai Tanah PapuaViral Dana Nasabah BRI Rp 80 Juta Raib, BRI Duga Ada Kejahatan Perbankan
Namun dia sendiri menyatakan, tidak jelas apakah itu menunjukkan keberadaan belut raksasa atau hanya banyak belut kecil di danau tersebut. Meski begitu, dia mengatakan pada konferensi pers di Skotlandia, Kamis (5/9/2019), gagasan belut raksasa setidaknya masuk akal.
Proyek DNA tidak menemukan bukti untuk mendukung gagasan bahwa monster itu adalah seekor dari spesies reptil kuno berleher panjang yang disebut plesiosaurus.
Dilansir BBC, setelah analisis, para ilmuwan mengesampingkan keberadaan hewan besar yang dikatakan berada di belakang laporan monster. Tidak ada bukti reptil laut prasejarah bernama plesiosaurus atau ikan besar seperti sturgeon. Lele dan saran bahwa hiu Greenland yang berkeliaran di belakang penampakan juga diabaikan.
Tujuan dari penelitian ini bukan untuk menemukan Nessie, tetapi untuk meningkatkan pengetahuan tentang apa tanaman yang tumbuh di Loch Ness, serta jenis-jenis fauna yang ada di sana.
Belut Eropa termasuk di antara makhluk-makhluk di danau, dan yang DNA-nya diambil oleh penelitian baru tersebut. Belut remaja, yang dikenal sebagai elver, tiba di sungai dan lochs Skotlandia setelah bermigrasi lebih dari 5.000 km dari Laut Sargasso dekat Bahama, tempat hewan-hewan itu bertelur.
Gemmell mengatakan, “Orang-orang menyukai misteri, kami telah menggunakan sains untuk menambahkan bab lain ke mistik Loch Ness.”
Gemmel menambahkan bahwa penelitian ini tidak dapat menemukan bukti adanya makhluk yang jauh terkait dengan monster Nessie dalam data sekuens lingkungan-DNA-nya. “Jadi, maaf, saya tidak berpikir ide plesiosaurus bertahan berdasarkan data yang telah kami peroleh.”