JAKARTA- Media berbasis di Inggris, The Guardian, menyebut duel antara Indonesia dan Malaysia sebagai laga yang paling ‘berisik’ pekan ini. Sebab, terdapat kurang lebih 80 ribu penonton akan memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9) pukul 19.30 WIB.
Laga perdana kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G itu, diprediksi akan berlangsung sengit karena cerita hubungan kedua negara yang panjang dari berbagai aspek. The Guardian menyebut, Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan yang erat karena berasal dari rumpun yang serupa. Namun kerap bersinggungan dalam urusan budaya, mulai dari batik, wayang kulit, bahkan soal makanan seperti rendang.
Dengan total penduduk Asia Tenggara yang berjumlah 600 juta jiwa, laga Indonesia kontra Malaysia akan menjadi pertandingan dengan penonton terbanyak se-Asia Tenggara. Dalam urusan sejarah, The Guardian menyatakan, Indonesia memiliki sejarah panjang karena menjadi negara Asia pertama–dengan nama Hindia Belanda–yang ikut serta dalam Piala Dunia 1938. Namun sangat disayangkan, Indonesia belum mampu mengulang prestasinya.
Baca Juga:Pokoknya TeknologiPenyambutan UAS 2018 di Sorong Jadi Bahan Hoax
The Guardian menyatakan, Thailand dan Vietnam sebagai tim Asia Tenggara terbaik saat ini. Namun, disebutkan bahwa kedua negara itu memiliki kans yang kecil untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2022.
Dengan Uni Emirat Arab yang masuk ke dalam grup G, otomatis perjuangan skuat Merah Putih akan semakin berat untuk dapat lolos. Pasalnya, The Guardianmenyoroti kasus yang menimpa kubu PSSI terkait pengaturan pertandingan.
Media asal Inggris itu juga menuliskan, Indonesia merupakan negara yang buruk untuk menonton pertandingan sepak bola. Tercatat, sebanyak 70 orang meninggal karena pertandingan sejak 1990-an. Begitu pula dengan persaingan dua suporter klub raksasa, Persija Jakarta dan Persib Bandung, yang sempat menewaskan beberapa orang.
Di sisi lain, Pemerintah Indonesia memastikan keamanan bagi 3.000 fan Malaysia yang hadir ke SUGBK. Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia, Mohd Amin menyatakan, tak akan gentar terhadap ancaman dari pihak luar. “Kami tidak khawatir dengan situasi stadion. Karena akan banyak pengamanan untuk pemain dan penonton dari Malaysia, meski ada kemungkinan provokasi,” jelasnya.