“Akan ada lebih banyak sanksi yang akan datang,” kata Hook pada Rabu (4/9).
Para pejabat Iran, sementara itu, telah mengatakan bahwa mereka akan lebih jauh mengurangi komitmen mereka pada Kesepakatan Nuklir Iran tahun 2015 pada akhir minggu ini, meskipun ada upaya oleh para pemimpin Eropa untuk menjaga kesepakatan itu tetap utuh. Di bawah kesepakatan itu, Iran mengurangi program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.
Setelah menarik diri dari kesepakatan nuklir tersebut, Trump menerapkan kembali sanksi-sanksi terhadap Iran, dan kemudian menjatuhkan banyak sanksi tambahan, yang sangat merugikan ekonomi Iran.
Baca Juga:Indonesia Vs Malaysia: Duel Panas Pertaruhan Negeri JiranTimnas Indonesia Vs Malaysia, Media Inggris Sebut Laga Paling ‘Berisik’
Sebagai pembalasan, para pejabat Iran telah mengambil beberapa langkah untuk mundur dari kesepakatan nuklir tahun 2015 dan tampaknya akan menarik diri dari kesepakatan itu seutuhnya.
Para pejabat Prancis minggu ini telah berbicara dengan para pejabat Iran dan AS tentang mencari cara untuk memberikan Iran sejumlah kredit bernilai miliaran dolar, untuk membujuk Teheran untuk sepenuhnya mematuhi kesepakatan nuklir dan membuka jalan bagi diplomasi lebih lanjut.
Tetapi jalur kredit itu akan membutuhkan pelonggaran sanksi AS. Dan Hook terdengar menolak ide itu secara umum, mengatakan bahwa AS tidak memiliki rencana untuk menghentikan “kampanye tekanan maksimum” terhadap Iran.
“Tidak ada proposal konkret yang telah dihasilkan,” tambahnya tentang ide jalur kredit. “Kita harus melihat perubahan dalam perilaku Iran, yang masih belum kita lihat.” (*)