PAPUA– Ratusan pendulang emas di perbatasan Kabupaten Yahukimo dan Pegunungan Bintang, Papua, dilaporkan diserang ratusan orang pada Minggu (1/9) pukul 17.50 WIT.
Berdasar data yang diperoleh Cenderawasih Pos, para pendulang tersebut berada di lokasi mining 1. Saat itu sekelompok orang mengumpulkan 15 pendulang emas yang berada di lokasi mining 1. Kabarnya, para pendulang tersebut dibantai. Ada yang ditembak, ada pula yang dibacok.
Setelah membantai, para pelaku menuju lokasi mining 4. Lokasi itu bisa ditempuh kurang lebih satu jam dengan berjalan kaki. Di mining 4, mereka dilaporkan juga membunuh sejumlah pendulang emas.
Baca Juga:Penyerang Israel Pimpin Top Skor Sementara Kualifikasi Piala Eropa 2020Neymar Kecewa Gagal ke Barcelona? Dugem Bersama Artis di Amerika Serikat
Kabidhumas Polda Papua Kombespol A.M. Kamal mengatakan, Polres Asmat menurunkan tim untuk mengecek informasi tersebut. Tim itu sudah berangkat Senin (2/9). “Belum ada informasi terkait peristiwa itu, bagaimana kejadiannya dan di mana tempatnya. Itu hanya berdasar laporan masyarakat,” jelas Kamal kepada wartawan di Mapolda Papua kemarin (3/9).
Sementara itu, Danramil 1707-08/Agats Kapten Inf Herman Kopong saat dihubungi wartawan melalui telepon mengatakan mendapat informasi tentang lima pendulang emas yang tewas. Informasi tersebut diperoleh dari seorang pendulang yang berhasil menyelamatkan diri. Pendulang itu lalu melaporkan pembunuhan tersebut kepada Kapolres Asmat dengan telepon satelit.
Diperkirakan, lanjut Herman, 200-an pendulang emas berhasil melarikan diri. Mereka menyebar ke tempat-tempat yang belum diketahui. Lima orang yang dikabarkan tewas tersebut, menurut dia, diduga masih berada di tempat kejadian perkara (TKP). Hingga kemarin, belum ada seorang pun yang berani mendekati TKP. Sebab, lokasi tersebut masih dikuasai kelompok yang melakukan penyerangan.
“Laporan yang kami terima, diperkirakan 100-an orang datang dan menyerang pendulang yang jumlahnya sekitar 500 orang. Mereka menyerang dengan menggunakan panah. Para penyerang juga membakar kamp para pendulang,” tuturnya.
Secara terpisah, Kapolres Boven Digoel AKBP Syamsul Rizal lewat sambungan telepon seluler mengungkapkan, sekitar 35 pendulang emas yang berhasil melarikan diri sudah tiba di Boven Digoel. Mereka menggunakan longboat dan speedboat untuk menyelamatkan diri lewat sungai.
Sebagian pendulang itu, menurut Syamsul, sudah dievakuasi ke rumah sakit karena luka-luka. “Pendulang emas yang menyelamatkan diri masih terus berdatangan. Data rincinya belum ada. Kami sementara masih mendata,” jelasnya. (*)