JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta tidak ada yang ikut campur dirinya dalam memilih calon menteri. Ini lantaran konstitusi telah mengatur pemilihan anggota kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Pernyataan ini terlontar saat Jokowi membuka Konferensi Hukum Tata Negara ke-6 Tahun 2019, di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/9). Makanya dia meminta semua pihak lebih baik bersabar saja menunggu pengumuman.
“Setiap ada pertanyaan saya sampaikan itu hak prerogatif presiden. Jadi jangan ada yang ikut campur,” kata Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Senin (2/9).
Baca Juga:Kawasan Ekonomi Segitiga Rebana, Calon Ibu Kota JabarMUI Bahas Disertasi Doktor UIN Yogya Soal Hubungan Intim
Dalam acara tersebut hadir Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kumham) Yasonna H. Laoly, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD, serta Ketua Pelaksana Konferensi Hukum Tata Negara ke-6 Bivitri Susanti.
Mantan Walikota Solo itu juga mengaku kerap ditanya siapa saja yang akan masuk kabinetnya bersama Ma’ruf Amin. Apalagi dalam tempo satu setengah bulan ke depan dirinya akan dilantik dan pemerintahan baru terbentuk.
“Ke mana-mana ditanya terus. ‘Bapak A masuk nggak pak ? Ibu B masuk ke kabinet pak ?’,” kata Jokowi.
Jokowi sebenarnya pernah menyatakan penyusunan kabinet periode 2019-2024 telah rampung. Ia mengatakan para menteri akan didominasi dari kalangan profesional dengan komposisi sebanyak 55%. “Sebanyak 45% merupakan usulan dari partai politik,” kata Jokowi dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi berbagai media massa pertengahan bulan lalu.
Jokowi juga menjelaskan penyusunan kabinet ini telah dibahas dengan partai politik koalisi. Dia rencananya akan mengumumkan dalam waktu dekat, sebelum pelantikannya pada Oktober mendatang. (*)