2 Whistleblower Kembali Ungkap Perlakuan Brutal Israel terhadap Tahanan dari Gaza di Kamp Gurun Negev

Para tahanan ditahan di dalam kurungan, matanya ditutup dan diborgol, kata salah satu pelapor. - (Foto yang di
Para tahanan ditahan di dalam kurungan, matanya ditutup dan diborgol, kata salah satu pelapor. - (Foto yang diselundupkan pembocor)
0 Komentar

PERLAKUAN brutal Israel terhadap tahanan yang mereka ciduk dari Gaza kembali terungkap. Tahanan yang ditahan di kamp penahanan Israel di gurun Negev dilaporkan menjadi sasaran kekerasan fisik dan mental yang meluas. Setidaknya seorang tahanan anggota tubuhnya diamputasi akibat cedera yang diderita akibat diborgol terus-menerus.

Kekejaman belakangan dilaporkan dua pembocor alias whistleblower yang bekerja di tempat penahanan tersebut. Sumber-sumber tersebut menggambarkan perlakuan mengerikan terhadap para tahanan di kamp Sde Teiman Israel, yang menampung warga Palestina dari Gaza dan tersangka anggota Hamas, termasuk para tahanan yang secara teratur dibelenggu di tempat tidur rumah sakit, ditutup matanya dan dipaksa memakai popok.

The Guardian mengutip kedua sumber tersebut, fasilitas tersebut, yang terletak sekitar 29 kilometer dari perbatasan Gaza, terdiri dari dua bagian berbeda: sebuah kandang di mana hingga 200 tahanan Palestina dari Gaza dikurung di bawah pembatasan fisik yang ketat di dalam kandang, dan sebuah rumah sakit lapangan tempat puluhan tahanan Palestina berada. Pasien dengan cedera perang diborgol ke tempat tidur mereka dan sering kali tidak diberi obat pereda nyeri.

Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum

Salah satu pengungkap fakta, yang pernah bekerja di fasilitas tersebut sebagai penjaga penjara, mengatakan para tahanan dipaksa berdiri berjam-jam, atau duduk berlutut. Sumber tersebut, yang berbicara mengenai risiko pembalasan di masa datang, mengatakan beberapa tahanan dipukuli dengan pentungan dan tidak dapat menggerakkan kepala atau berbicara di fasilitas tersebut.

“Para tahanan ditahan di semacam kurungan, semuanya ditutup matanya dan diborgol,” kata sumber itu. “Jika ada yang berbicara atau bergerak, langsung dibungkam atau dipaksa berdiri dengan tangan terangkat di atas kepala dan diborgol hingga satu jam.

“Jika mereka tidak bisa mengangkat tangan, tentara akan mengikatkan borgol ke jeruji kandang. Banyak tahanan yang menderita luka infeksi dan tidak dirawat dengan baik.”

“Lantainya sangat kotor, dan baunya sangat menyengat sehingga kami terpaksa memakai masker. Kadang-kadang Anda bisa mendengar suara pemukulan dan jeritan mereka, serta suara gedoran seperti ke dinding logam.”

0 Komentar