10 Fakta Kasus Kebocoran Data Pribadi Era Jokowi

10 Fakta Kasus Kebocoran Data Pribadi Era Jokowi
Ilustrasi
0 Komentar

KASUS kebocoran data pribadi era Jokowi terus terjadi. Masyarakat terus menyorot hal tersebut lantaran terjadi beberapa kali. Kritikan tak hanya dialamatkan untuk Presiden, namun kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.

Berikut rangkuman beberapa kebocoran pribadi yang terjadi sejak 2019 hingga saat ini yang dirangkum delik:

  1. Data Buka LapakPada bulan Mei 2020, masyarakat digegerkan dengan kebocoran data pribadi atas 13 juta akun Bukalapak yang diperjualbelikan di forum hacker RaidForums oleh seorang penjual nama akun Asian Boy. Data Bukalapak yang ditampilkan cukup detil mulai dari email, nama pengguna, password, last login, email Facebook dengan hash, alamat pengguna, tanggal ulang tahun, hingga nomor telepon.
  1. Data BhinekaTak lama berselang dari kebocoran data Bukalapa, sebanyak 1,2 juta data pribadi konsumen Bhinneka.com dan data pengguna 9 perusahaan lain kembali dijual RaidForums seharga US$ 1.200 atau setara Rp18 juta. Data tersebut didapat oleh peretas yang menamai diri dengan ShinyHunters. Menanggapi hal tersebut pihak Bhineka langsung melakukan investigasi internal. Mereka juga berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
  2. Data Pemilih KPUDi bulan yang sama, Mei 2020, data pemilih KPU kembali bocor. Data tersebut juga dijual di forum peretasan. Kebocoran tersebut diungkap oleh konsultan keamanan siber asal Israel, Under the Breach. Data yang dijual meliputi nama, alamat, NIK, hingga nomor KK. Setelah ditelusuri data tersebut merupakan data pemilih tahun 2013.
  3. Data COVID-19Pengguna Raid Forums “Database Shopping” mengklaim menjual data yang isinya daftar 230 ribu warga Indonesia yang berkaitan dengan Covid-19. Peristiwa tersebut terjadi pada Juni 2020. Kebocoran data COVID-19 yang ditawarkan berisi tanggal laporan, nama, kewarganegaraan, kelamin, umur, nomor telepon, alamat tinggal, jenis kontak, hubungan kasus, tanggal awal risiko, tanggal akhir risiko, tanggal mulai sakit, tanggal rawat jalan, faskes rawat jalan, tanggal rawat inap, keluhan sakit, tanggal ambil sampel, jenis periksa, tanggal kirim sampel, tanggal ambil hasil, status akhir, tanggal rapid test, hasil rapid test, tanggal PCR test, hingga hasil PCR test.
  4. Data PolriPendiri Komunitas Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto mengungkap dugaan bocornya data anggota Polri lewat media sosialnya pada Juni 2020. Ia juga mengunggah tangkapan layar yang berisi informasi pribadi seorang anggota polri yang meliputi foto diri, riwayat jabatan, hingga pangkat. Terkait data tersebut, akun Hojatking mengklaim dirinya berhasil membobol data tersebut pada 31 Mei 2020 lalu menjualnya dengan harha setara setara Rp17 juta.
  5. Data BPJS KesehatanKebocoran data BPJS Kesehatan terjadi pada Mei 2021, dimana seorang pengguna RaidForums bernama Kotz menjual data yang isinya informasi pribadi masyarakat Indonesia yang mencakup email, NIK, gaji, nomor ponsel, bahkan alamat. Kotz mengklaim dirinya mendapat data tersebut dari situs bpjs-kesehatan.go.id.
  6. Data e-HAC KemenkesData pengguna aplikasi Electronic Health Alert (e-HAC) buatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diduga bocor pada 15 Juli 2021. Dikutip dari Kompas, dari penelusuran yang dilakukan peneliti keamanan siber VPNMentor, kebocoran menimpa 1,3 juta data pengguna aplikasi.
  7. Data Asuransi BRI LifeAkun twitter @UnderTheBreach mengungkap dugaan kebocoran data nasabah perusahaan asuransi BRI Life pada 27 Juni 2021. Akun tersebut mengatakan ada sekitar 2 juta nasabah dengan sekitar 463.000 dokumen yang berhasil dicuri. Selain itu disertakan pula video demonstrasi berdurasi 30 menit yang menampilkan data yang berhasil didapat. Data tersebut berupa foto KTP, rekening, nomor wajib pajak, akte kelahiran, hingga rekam medis.
  8. Data KPAISalah satu pengguna RaidForums, “C77” menawarkan data milik KPAI pada Oktober 2021. Akun tersebut juga memberikan sampel data sebagai bukti bahwa mereka benar-benar memiliki data tersebut. Adapun data yang dijual berisi nama, nomor identitas, kewarganegaraan, nomor telepon, agama, pekerjaanan, pendidikan, hingga jenis kelamin.
  9. Peretasan Data BjorkaPeretasan yang dilakukan Bjorkan jadi pokok perhatian hingga saat ini. Ia mengklaim melakukan peretasan beberapa data, mulai dari data IndiHome, data registrasi SIM, bahkan dokumen surat menyurat Presiden Jokowi. Hingga saat ini Pemerintah belum bisa menyelesaikan kebocoran data yang dilakukan oleh Bjorka.
0 Komentar